Surah Al-Furqan Ayat 58

Ayat ini memerintahkan manusia agar bertawakal kepada Allah yang Hidup Kekal tidak mati, Tuhan seru sekalian alam, berserah diri kepada-Nya, dan bersabar dalam segala musibah yang menimpa dirinya. Tuhanlah yang memberi kecukupan kepada manusia, yang menyampaikan kepada tujuan kebahagiaan. Manusia juga diperintahkan untuk bertasbih dengan memuji Allah, mensucikan-Nya dari segala sekutu, anak, istri, dan segala sifat yang tidak pantas, seperti yang dituduhkan oleh kaum musyrikin kepada-Nya. Perintah Allah bertawakal kepada-Nya itu bukan berarti bahwa manusia tidak perlu berusaha lagi, atau tidak perlu memikirkan sebab-sebab yang menimbulkan usaha itu, tetapi maksudnya ialah agar manusia menyerahkan kepada Allah segala sesuatu yang telah diusahakannya. Dalam ayat ini, Allah memerintahkan supaya bertawakal hanya kepada-Nya Yang Mahahidup, karena semua makhluk akan mati, maka tidak patut bertawakal kepada selain Allah. Hanya Allah-lah Yang Maha Hidup Kekal, yang mengetahui segala amal perbuatan dan dosa-dosa hamba-Nya dan yang mampu memberi balasan amal-amalnya. Amalan yang baik dibalas dengan pahala, dan amalan yang buruk dibalas dengan siksa.

And put your trust in the Living One Who does not die and make glorifications ensconced in His praise in other words say subhāna’Llāhi wa’l-hamdu li’Llāh ‘Glory be to God and praise be to God’. And He suffices as One Aware as Knower of the sins of His servants khabīran ‘One Aware’ is semantically connected to bi-dhunūbi ‘of the sins’.